PT Erela menegaskan komitmennya dalam memberantas penyakit katarak di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan bakti sosial berupa operasi katarak gratis bagi masyarakat Tulungagung.
Isnawan, Hospital Promotion Manager PT Erela, menyatakan bahwa inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta menanggapi tingginya prevalensi katarak di Indonesia.
"Komitmen kami adalah selain meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, kami juga ingin berperan aktif dalam menurunkan prevalensi katarak yang masih tinggi di Indonesia," jelas Isnawan.
Operasi katarak gratis ini diadakan di Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung, beralamat di Jalan Jayeng Kusuma No. 66, Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Sebanyak 60 pasien telah menjalani operasi tanpa dipungut biaya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan backlog atau penumpukan penderita katarak, khususnya di Kabupaten Tulungagung, dapat berkurang. Isnawan juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi risiko kebutaan akibat katarak.
Dr. Aulia Abdul Hamid, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Malang Raya, menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki tingkat kebutaan yang mencapai 4%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 3%.
"Harapan kami, operasi katarak gratis ini dapat bermanfaat bagi para pasien, sehingga mereka dapat kembali produktif," ujarnya.
Dr. Aulia menjelaskan bahwa meskipun katarak dapat menyerang siapa saja, faktor usia tetap menjadi penyebab utama. Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar risikonya terkena katarak. Namun, meskipun belum ditemukan obat untuk penyakit ini, operasi katarak terbukti efektif dan memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi, terutama dengan adanya teknologi lensa tanam terbaru.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Ana Sapti Saripah, mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan bakti sosial ini. Menurutnya, baksos operasi katarak sangat dinantikan oleh masyarakat Tulungagung, mengingat angka penderita katarak di daerah tersebut masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil skrining, terdapat 236 penderita katarak di Tulungagung, dengan 124 orang yang layak untuk dioperasi.
“Kegiatan bakti sosial ini sangat membantu pemerintah dalam upaya memberantas kebutaan akibat katarak, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan,” ujar Ana.
Direktur RS Putra Waspada, dr. Inggrid Puspitasari Adikarjo, juga menyampaikan apresiasinya atas kerjasama dengan Perdami dalam menyelenggarakan operasi katarak gratis di rumah sakitnya. "Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya," harapnya.
Salah satu pasien, Rudo, menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan operasi katarak gratis ini. Ia mengaku sebelumnya mengalami pandangan kabur dan silau akibat katarak, namun merasa sangat terbantu dengan adanya operasi ini.
Isnawan, Hospital Promotion Manager PT Erela, menyatakan bahwa inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta menanggapi tingginya prevalensi katarak di Indonesia.
"Komitmen kami adalah selain meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, kami juga ingin berperan aktif dalam menurunkan prevalensi katarak yang masih tinggi di Indonesia," jelas Isnawan.
Operasi katarak gratis ini diadakan di Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung, beralamat di Jalan Jayeng Kusuma No. 66, Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Sebanyak 60 pasien telah menjalani operasi tanpa dipungut biaya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan backlog atau penumpukan penderita katarak, khususnya di Kabupaten Tulungagung, dapat berkurang. Isnawan juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi risiko kebutaan akibat katarak.
Dr. Aulia Abdul Hamid, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Malang Raya, menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki tingkat kebutaan yang mencapai 4%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 3%.
"Harapan kami, operasi katarak gratis ini dapat bermanfaat bagi para pasien, sehingga mereka dapat kembali produktif," ujarnya.
Dr. Aulia menjelaskan bahwa meskipun katarak dapat menyerang siapa saja, faktor usia tetap menjadi penyebab utama. Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar risikonya terkena katarak. Namun, meskipun belum ditemukan obat untuk penyakit ini, operasi katarak terbukti efektif dan memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi, terutama dengan adanya teknologi lensa tanam terbaru.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Ana Sapti Saripah, mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan bakti sosial ini. Menurutnya, baksos operasi katarak sangat dinantikan oleh masyarakat Tulungagung, mengingat angka penderita katarak di daerah tersebut masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil skrining, terdapat 236 penderita katarak di Tulungagung, dengan 124 orang yang layak untuk dioperasi.
“Kegiatan bakti sosial ini sangat membantu pemerintah dalam upaya memberantas kebutaan akibat katarak, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan,” ujar Ana.
Direktur RS Putra Waspada, dr. Inggrid Puspitasari Adikarjo, juga menyampaikan apresiasinya atas kerjasama dengan Perdami dalam menyelenggarakan operasi katarak gratis di rumah sakitnya. "Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya," harapnya.
Salah satu pasien, Rudo, menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan operasi katarak gratis ini. Ia mengaku sebelumnya mengalami pandangan kabur dan silau akibat katarak, namun merasa sangat terbantu dengan adanya operasi ini.