Prevalensi katarak di Indonesia, terutama di Bali, masih menjadi perhatian utama. Untuk mengatasi hal ini, PT Erela yang berpusat di Semarang terus berkomitmen kuat untuk menghapus katarak di seluruh Indonesia.
Komitmen ini ditunjukkan melalui program sosial Gebyar 100 Operasi Katarak Gratis yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Dunia 2024 di RS Mata Bali Mandara, Denpasar, Bali, pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Isnawan, Hospital Promotion Manager PT Erela, menyatakan bahwa program operasi katarak tahun ini merupakan yang ke-22 secara nasional. Khususnya di Bali, ini adalah acara ketiga setelah inisiatif sebelumnya di Jembrana dan Tabanan pada April 2024.
"Erela fokus utama pada produksi tetes mata. Biasanya, kami menyelenggarakan pengobatan gratis, membagikan kacamata gratis, dan memfasilitasi operasi katarak," jelas Isnawan saat acara berlangsung.
Ia menambahkan bahwa PT Erela telah mendukung operasi katarak di 5 lokasi pada tahun 2022, 2 lokasi pada tahun 2023, dan 22 lokasi pada tahun 2024 di seluruh Indonesia.
"Target kami tahun ini (2024) adalah memfasilitasi operasi katarak untuk lebih dari 1.000 pasien di seluruh Indonesia," ujar Isnawan.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, pemerintah bertujuan untuk mengatasi katarak bagi 600.000 pasien setiap tahunnya. Namun, saat ini hanya sekitar 150.000 pasien yang dilayani.
"Hal ini terutama karena katarak merupakan penyakit degeneratif, terutama menyerang individu berusia 40 tahun ke atas, terutama mereka yang tinggal di iklim tropis dan subtropis, di mana perkembangan katarak atau kekeruhan lensa mata lebih umum terjadi," jelasnya.
PT Erela tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan inisiatif operasi katarak gratis setiap tahun dengan berkolaborasi dengan rumah sakit dan pemangku kepentingan terkait. Produk tetes mata berkualitas tinggi mereka dipercaya dapat membantu mengurangi backlog terkait katarak dan risiko kebutaan.
Sementara itu, Ketua PERDAMI Bali, Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, Sp.M (K), menekankan pentingnya kesehatan mata dalam sambutannya.
"Kita harus terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata, membangun kesadaran untuk memeriksakan mata, dan mencari perawatan terbaik," pungkas Dr. Cokorda.
Komitmen ini ditunjukkan melalui program sosial Gebyar 100 Operasi Katarak Gratis yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Dunia 2024 di RS Mata Bali Mandara, Denpasar, Bali, pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Isnawan, Hospital Promotion Manager PT Erela, menyatakan bahwa program operasi katarak tahun ini merupakan yang ke-22 secara nasional. Khususnya di Bali, ini adalah acara ketiga setelah inisiatif sebelumnya di Jembrana dan Tabanan pada April 2024.
"Erela fokus utama pada produksi tetes mata. Biasanya, kami menyelenggarakan pengobatan gratis, membagikan kacamata gratis, dan memfasilitasi operasi katarak," jelas Isnawan saat acara berlangsung.
Ia menambahkan bahwa PT Erela telah mendukung operasi katarak di 5 lokasi pada tahun 2022, 2 lokasi pada tahun 2023, dan 22 lokasi pada tahun 2024 di seluruh Indonesia.
"Target kami tahun ini (2024) adalah memfasilitasi operasi katarak untuk lebih dari 1.000 pasien di seluruh Indonesia," ujar Isnawan.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, pemerintah bertujuan untuk mengatasi katarak bagi 600.000 pasien setiap tahunnya. Namun, saat ini hanya sekitar 150.000 pasien yang dilayani.
"Hal ini terutama karena katarak merupakan penyakit degeneratif, terutama menyerang individu berusia 40 tahun ke atas, terutama mereka yang tinggal di iklim tropis dan subtropis, di mana perkembangan katarak atau kekeruhan lensa mata lebih umum terjadi," jelasnya.
PT Erela tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan inisiatif operasi katarak gratis setiap tahun dengan berkolaborasi dengan rumah sakit dan pemangku kepentingan terkait. Produk tetes mata berkualitas tinggi mereka dipercaya dapat membantu mengurangi backlog terkait katarak dan risiko kebutaan.
Sementara itu, Ketua PERDAMI Bali, Dr. Cokorda Istri Dewiyani Pemayun, Sp.M (K), menekankan pentingnya kesehatan mata dalam sambutannya.
"Kita harus terus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata, membangun kesadaran untuk memeriksakan mata, dan mencari perawatan terbaik," pungkas Dr. Cokorda.